dsbor | HM Kasim DM "Dalam Sebuah Coretanku". - Awalnya saya tidak mengenal sosok beliau, dan sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnyapun saya belum pernah sekalipun bertatapan langsung dengan Mantan Bupati Maros yang katanya sangat kharismatik dan dekat dengan maksyarakat itu. Tapi sebagai seorang pemuda yang ingin merasa banyak tau, akhirnya sayapun mencoba bertanya-tanya kepada siapapun itu yang menurut saya mengenal dengan sosok Bupati ke - 3 Maros tersebut, termasuk dengan kedua orang tua saya dan juga termasuk dengan keluarga terdekatnya hingga anak dan cucu-cucu dari Bapak HM Kasim DM tersebut.
H Muh Kasim Dg Marala atau biasa disingkat dengan HM KASIM DM adalah merupakan Bupati ketiga dari kabupaten Maros yang masa jabatannya kurang lebih dari 3 Periode. Tepatnya dilantik pada tanggal 29 Oktober 1966 oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang waktu itu dujabat oleh Bapak Brigjend. Andi Ahmad Rivai atas nama Mentri Dalam Negeri.
Semasa jabatannya sebagai Bupati Maros, HM Kasim DM telah membawa banyak kemajuan dan perubahan di Kabupaten Maros itu sendiri jika dibandingkan dengan beberapa Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan pada waktu itu. Dari beberapa informasi yang saya dapat setelah bertanya kesana kesini bupati ketiga maros itu pernah mengerjakan Proyek Masempo sebuah proyek jalan dengan jarak dan panjang dari PLTU/Tello (pada waktu itu wilayah tersebut masih menjadi bagian daerah Kab. Maros) hingga keperbatasan antara Maros - Pangkep. Bahkan dari beberapa sumber yang saya tanya HM Kasim DM rela tidur dijalan dan hampir sebahagian waktunya dia habiskan dijalan untuk mengawasi pekerjaan tersebut, sungguh-sungguh pempimpin yang menurut saya sangat patut untuk dijadikan sebagai tauladan.
Tidak sampai disitu saja, selain dari "Proyek Masempo" ada lagi Tinta Emas HM Kasim DM yang pernah dia torehkan dikabupaten Maros ini, yaitu ketika Bapak HM Kasim DM ingin membuka sebuah Institusi Pendidikan dibidang Pertanian diKabupaten Maros, maka dengan modal keberanian Bapak HM Kasim DM datang ke Jakarta untuk menemui Bapak Presiden dan mempromosikan Kabupaten Maros sebagai daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian, "padahal menurut beberapa sumber yang saya tanya pada saat itu lahan dan prasaranya belum siap, tetapi karena tekad beliau sudah bulat untuk memajukan dunia pendidikan maka berangkatlah beliau atas restu Gubernur SUL-SEL pada saat itu dijabat oleh Bapak H. Ahmad Lamo, Maka sesampai di Jakarta dan menghadap ke Presiden dan setelah mendapat persetjuan maka dibangunlah sebuah kantor Institusi Pertanian Terbesar di Indonesia Timur bernama Balai Penelitian Jagung dan Serealia (BALITJAS).
Dikalangan para petani sendiri HM Kasim DM dikenal sangat dekat dengan mereka, bahkan tanpa segan-segan bapak HM Kasim DM turun langsung sendiri kesawah untuk menanam Padi dan memberinya Pupuk bersama denan masyarakat, bahkan bapak HM Kasim DM pernah mengalami musibah ketika sedang menyemprot beberapa lahan bersama para petani ketika itu salah satu tangan dari bapak HM Kasim DM terkena racun disinpektisida hingga sebagian tangannya melepuh, namun kajadian terbebut tidak meluluhkan niat beliau untuk terus berbaur dan membantu masyarakat dalam proses kamajuan dan kemandirian.
Dalam sebuah tulisan tangannya, beliau menuliskan dalam bahasa bugis :
"Riyoloi Napatiroan
(Jika dia berada didepan rakyatnya, dia menjadi teladan)
Riteng-ngai, Naparaga-raga
(Jika dia berada ditengah-tengah rakyatnya, maka dia akan adil)
Rimonriwi, Napampiri
(Jika dia berada dibelakang rakyatnya, maka dia akan setia menjaganya)"
Rapat Perluasan tanah kota Ujung Pandang |
Bahkan Bapak HM Kasim DM sempat dengan keras menolak diambilnya Kecamatan Biringkanaya (terdiri dari Desa Sudiang, Bulurokeng, Bira, Daya, dan Tamalanrea. Jumlah penduduk kelima Desa ini adalah 23.662 jiwa, pada saat itu) oleh Makassar yang pada saat itu akan berubah nama manjadi Ujung Pandang.
Kedekatan Bapak HM Kasim DM dengan masyarakat sangatlah erat, itu terbukti pada saat bapak HM Kasim DM akan dipindahkan ke Kab. Bone untuk menjadi Bupati. Maka tanpa ada komando atau perintah dengan berbondong-bondong masyarakat maros turun kejalan berdemonstrasi untuk menolak perpindahan bapak HM Kasim DM menjadi bupati Kab. Bone, bahkan masyarakat maros pada saat itu siap untuk menggelar MPRS Jalanan dan dalam tuntutan mereka pada saat itu berbunyi kira-kira seperti ini "Rakjat Maros siap mengadakan MPRS Djalanan besok dan Rakjat maros rela hancur lebur kalau Pak kasim diambil dari Maros"
Berikut beberapa Photo - photo yang berhasil saya dapat dimana rakyat maros turun kejalan demo demi penolakan pak kasim dm untuk dipindahkan ke bone :